RSS

Rabu, 15 Desember 2010

Mendukung RPM Tentang Pembatasan Konten Sebuah Situs

by : M.Fauzan

Anak lelaki berseragam SMU di sebuah warnet sedang asyik mengakses sebuah situs dewasa,wajahnya serius sekali menatap layer monitor sambil sesekali menikmati minuman soft drink,dia terlihat menikmati bacaannya,yang pastinya akan mebakar gairah seksualnya, di usia muda dengan masa-masa puberitas cerita dewasa merupakan bacaan yang sangat menarik.
Tiba-tiba komputernya mati,merasa kesenanganya terusik,dia langsung ke meja operator warnet dan bertanya”bang kog komputernya mati ya…”
“maaf de,disini dilarang membuka situs yang berbau porno”kata si operator
“kan buat pelajaran bang”kata anak SMU itu
“disekolah emang kamu ga dapet pelajaran biologi tentang reproduksi”timpal si operator

Kejadian seorang pelajar menagkses situs-situs dewasa mungkin sering terjadi,giman cara mengawasinya,mungkinkah semua operator warnet mau mengawasi para pemakainya,jawabanya jarang sekali terjadi.Tindakan untuk mematikan Komputer adalah suatu hal yang berani,karena dari sisi ekonomi dia akan kehilangan pelanggan yang berdampak pada pemasukan usahanya,para pemakai merasa tergganggu dengan pembatasan tersebut,kebebasan mereka dilanggar dan pastinya pelanggan akan mencari warnet lain yang telah menjamur di seluruh sudut-sudut kota.tapi salut buat si operator untuk sebuah kebaikan diperlukan sebuah pengorbanan masalah rezeki sudah ada yang mengaturnya.

Mungkin ada ratusan bahkan ribuan pelajar SMU dan SMP yang tiap harinya mengakses situs situs porno.situs yang jumlahnya ribuan tanpa sensor,walaupun pemerintah sering mengadakan pemblokiran,tapi akan bermunculan situs baru yang lebih banyak lagi.Dengan perkembangan teknologi komunikasi,internet berkembang sangat cepat.Hanya dengan menggunakan handphone kita bisa mengakses internet dengan mudahnya dimana dan kapan saja.Dengan hal ini memudahkan mereka mengakses internet tanpa kontrol,secara tidak langsung pemerintah yang berkuasa sudah menjerumskan generasi harapan-harapan bangsa ini dengan meracuni pikiran dengan bacaan atau tontonan yang dapat merusak moral dan pikiran.

Dengan adanya RPM tentang pembatasan isi web semoga dapat membantu menghilangkan dampak buruk bagi internet paling tidak dapat menguranginya. Walaupun hal ini bertentangan dengan kebebasan pers yang sering dikumandangkan oleh sekelompok orang tapi guna melindungi pemakai internet dari konten-konten porno yang merusak akhlak dan moral,mestinya kita bersama-sama untuk mendukungnya.kebebasan tanpa batas membuat kita keluar dari yang diharapakan.

Negara-negara maju lainnya seperti inggris sudah melakukan hal serupa dengan di tangani oleh Internet Watch Foundation.Tak jauh berbeda dengan inggris,bekas jajahannya,australia juga sudah mulai mengatur kebijakan tentang konten web,sehingga para pemakai internet hanya bisa mengakses situ-situs yang tidak mengandung konten-konten porno dan kekerasan.
Di china,pemerintahanya melakukan pemblokiran besar-besaran terhaadap situ-situs yang berbau porno dan kekerasan.Dengan menangkap ribuan pelaku kejahatan di dunia maya tiap tahunnya.

Sayangnya di Negara kita yang bukan negara agama tapi negara yang beragama,maksud saya tiap penduduk indonesia di wajibkan memeluk agama yang di yakininya yang sudah tersedia dan telah diakui pemerintah malah tidak mendukung usulan ini,bahkan presiden kita yang terhormat bapak DR.Susilo Bambang Yudhoyono menegur MENKOINFO, Tifatul Sembiring agar tidak mengeluarkan rencana peraturan itu.Karena akan membatasi kebebasan pers dan berpendapat.Selain itu setelah adanya isu penggodokan RPM(Rencana Peraturan Menteri) itu masyarakat pemakai internet mulai ramai bersuara untuk menolak,dari dua hal tersebut menunjukan bahwa peraturan itu tidak lolos uji publik.presiden kita tidak berani mengambil resiko,karena saat ini imagenya di mata publik sedang menurun.
Keputusan pemerintah saat ini memang banyak di pengaruhi oleh desakan masyarakat dan media,padahal mereka tidak mewakili pendapat semua rakyat Indonesia.Dan suara-suara lantang itu tidak sepenuhnya benar karena bisa saja membawa dampak neagtif bagi bangsa ini.Bangsa ini masih harus terus mencari pemimpin-pemimpin yang berani membela kemaslahatan bangsa bukan membela kepntingan pribadi atau golongannya untuk mendapat atau mempertahankan kekuasaan.

0 komentar: